Indonesia memang
begitu kaya akan keindahan panorama alamnya, ditambah keunikan dari setiap
budaya masing-masing daerah. Setiap Propinsi bahkan kota memiliki keunikan
serta ciri wisata yang khas dan cukup menarik untuk dikunjungi.
Begitu
pula dengan Propinsi Jawa Barat (Jabar). Salah satu propinsi terbesar di
Indonesia ini memang memiliki kekayaan dan bentang alam yang indah serta
menyimpan begitu banyak keindahan yang tak ternilai. Salah satu objek wisata di
Jabar yang cukup berpotensi menjadi wisata andalan adalah wisata curug (dalam
bahasa sunda berarti air terjun), karena cukup banyaknya curug yang tersebar di
setiap kota/kab di Jabar.
Salah satu
wilayah yang terdapat di jawa barat yang sangat berpotensi sebagai daerah
ekowisata adalah sumedang. Sumedang merupakan
sebuah kota kecil yang terdapat di antara dua kota besar, yaitu Bandung dan
Cirebon. Kota ini sering dikenal sebagai tempat persinggahan bagi mereka yang
tengah melakukan perjalanan darat antara Bandung dan Cirebon. Kota ini memiliki
banyak potensi curug yang sangat menarik dan patut untuk dikunjungi, salah
satunya adalah curug sabuk.

Curug ini memiliki enam buah curahan air dengan ketinggian yang
berbeda-beda. Curahan tertinggi mencapai sekitar 70 meter. Terletak disekitar
Taman Buru Gunung Masigit dan kawasan Gunung Kareumbi, tepatnya Kab. Sumedang
Propinsi Jawa Barat.
Lokasi
:
Terletak
disekitar Taman Buru Gunung Masigit dan kawasan Gunung Kareumbi, tepatnya di
Desa Nangorak. Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat.
Peta
dan Koordinat GPS :
6°55'37.24"S
dan 107°54'15.71"T
Perjalanan
dari Jatinagor menuju Nangorak, Sumedang memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan
mengendarai mobil, Jalan yang tadinya lebar dan mulus berganti menjadi jalan perkampungan
sempit dan menanjak. Sesampainya di daerah Nangorak, perjalanan dilanjut dengan
berjalan kaki untuk menuju Curug dengan jarak sekitar 4 km dan waktu tempuh
kurang lebih 3 jam-an. Hamparan sawah luas dengan latar bukit-bukit serta
langit yang cerah menyapa kedatangan kami di sana. Trek pertama yang harus kami
lalui adalah jalan setapak di sisi sungai hinggaa kemudian memasuki hutan yang
cukup rapat dengan jalan yang semakin menanjak.
0 komentar :
Posting Komentar